Eksplore anything with the simple way...

Wednesday, January 6, 2010

BLACK IN SOCCER : ADA APA DENGAN PSSI ?


Artikel dalam rangka mengikuti Djarum Black Blog Competition.

Tim PSSI U-23 kita dipecundangi oleh Tim negara tetangga dalam laga Sea Games di Laos baru-baru ini.
Kita bahkan kalah oleh Negara seperti Laos yang notabene tidak pernah punya greget di Sea Games sebelumnya. Laos mempermalukan kita dengan skor telak 2-0 tanpa perlawanan yang menggembirakan.

Saat saya menulis postingan ini, saya dan seluruh pecinta sepak bola tanah air, terpaksa menelan pil pahit dengan penampinlan Timnas Kita.

Tim Nasional yang kita banggakan bertekuk lutut pada Oman dengan skor 2-1 padahal di kandang kita sendiri Istora Bung Karno Senayan Jakarta dalam Kualifikasi Piala Asia.

Saking kecewanya, pada menit akhir pertandingan, salah satu supporter Indonesia, spontan melompat masuk lapangan dan menggiring bola menuju gawang berhadapan langsung dengan kipper Oman dan tesh... bola ditendang dan masih sempat ditepis oleh penjaga gawang Oman dan kemudian anak nekad itu diamankan polisi. Ckaawkaakakk...

Sepintas kejadian itu sangat menggelikan, tetapi aksi spontan tersebut adalah akumulasi kekecewaan atas penampilan Timnas PSSI yang menjadi bulan-bulanan Timnas Oman.
Tidak ada salahnya Djarum Black yang banyak mensponsori tayangan maupun laga persepakbolaan kita memberikan kontribusi ide yang fresh terhadap PSSI untuk mendapatkan solusi bagi kebuntuan ini.

Ada apa dengan sepakbola kita?

Masih segar dalam ingatan saya, bahwa era Sea Games tahun 80-an Timnas kita termasuk Tim yang disegani lawan karena acapkali dapat mengatasi Thailand, Malasyia, Filipina dan negara Asean lainnya.
PSSI perlu melakukan revisi total terhadap keterpurukan ini. Bukan saja hanya melakukan pergantian pelatih tambun Timnas Benny Dollo, tetapi juga perlu melakukan strategi yang komprehensif termasuk mengoptimalkan latihan dan kompetisi sedini mungkin bukan hanya bagi usia u-23 tahun baik kompetisi lokal maupun luar negeri.

Badan Tim Nasional (BTN) PSSI tampaknya tidak bisa konsisten terhadap keputusannya. Contoh kongkrit terkait dengan dispensasi yang kembali diberikan kepada dua pemain Persipura, Boaz Salossa dan Immanuel Wanggai, dalam laga ujicoba timnas U-23 di Iran.

Sebelumnya, badan bentukan PSSI yang menangani timnas Indonesia ini menegaskan, tidak akan memberikan dispensasi kepada siapa pun, saat 'Merah Putih' junior yang dipersiapkan tampil di SEA Games Laos 2009, menggelar laga ujicoba internasional di Iran.

Faktanya, dua pilar Persipura tersebut tidak ikut dalam rombongan timnas U-23 yang diberangkatkan ke Iran dalam dua tahap, yakni kemarin dan sore nanti. Konon, keputusan tidak memberangkatkan Boaz dan Wanggai ini, karena kedua pemain tersebut sudah siap pakai sehingga tidak perlu melalui ujicoba.

Menurut PSSI kebijakan tidak memberangkatkan dua pemain Persipura ini sudah sesuai dengan persetujuan pelatih. Hal tersebut tidak akan mengganggu persiapan timnas U-23, jelang tampil di multi event tingkat Asia Tenggara, Desember mendatang.

Seperti diketahui, dispensasi bagi Boaz dan Wanggai ini merupakan yang kedua kalinya. Sebab, keduanya pun menerima hal yang sama, ketika pemusatan latihan (Pelatnas) timnas U-23 di gelar di Palembang beberapa waktu lalu. Di mana, kedua pemain ini pun diberikan konpensasi untuk tidak mengikuti Pelatnas tersebut.
Para stakeholder, baik Menpora maupun PSSI segera melakukan evaluasi yang komprehensif terhadap problem ini. Yang paling penting PSSI juga seyogyanya mendengarkan input-input oleh semua pihak termasuk dari Djarum Black.

0 comments:

Post a Comment