Eksplore anything with the simple way...

Friday, August 28, 2009

Drs. H.M. Nadjib H. M.Ali, MH. PILIHAN RASIONAL BIMA TIMUR


Kabupaten Bima Timur - yang telah dicita-citakan dan diperjuangkan sekian tahun mulai menampakkan titik cerahnya. Momentum politik Pilkada 2010 menjadi ajang yang spesifik bagi masyarakat Bima pada umumnya dan masyarakat wilayah timur khususnya yang memang sarat dengan dinamika sosio-politis, antara harapan dan kenyataan, antara cita-cita rasional dan pragmatisme politik. Ujian berat bagi kemampuan rasional masyarakat Bima dalam menentukan pilihan politik.

Drs. H. M. Nadjib H. M. Ali, MH. sebagai salah satu tokoh penting di wilayah Bima Timur dan sebagai salah seorang penggagas bagi lahirnya ide pemekaran Wilayah Bima Timur disamping tokoh lain seperti Drs. H. Maskur, Firdaus SH.CN, Jenderal Farouk Muhammad dan yang lainnya.
Kekuatan karakter H.M. Nadjib untuk tetap mendeklarasikan diri menjadi salah satu calon alternatif sekaligus Kuda Hitam terbaik menjadi pilihan politik yang tidak bisa dianggap main-main.

Beliau memiliki semua kriteria unmtuk maju. Bagi kami syarat seorang rasional untuk bisa "bermain" di pentas 2010 paling tidak kami identifikasi ada 3 hal,
1. Popularitas
2. Kendaraan Politik
3. Financial

Ketiga hal ini dimiliki semua oleh beliau. Popularitas H, Najib setara dengan Ferry Zulkarnaen maupun H, Zainul. Kendaraan Politik sudah jelas yaitu Hanura yang mampu meraup peringkat tiga terbanyak di seluruh daerah pemilihan dengan 3 suara di DPR adalah sebagai representasi legitimasai Masyarakat Bima

Meminjam istilah yang sangat populis dari almarhum penyair nasional kita W.S. Rendra bahwa Perjuangan sesungguhnya adalah pelaksanaan kata-kata. Maka cita-cita kabupaten Bima Timur adalah sebuah perjuangan. perjuangan yang membutuhkan kearifan dan ketelitian untuk melaksanakannya.

Cita-cita pemekaran Bima Timur bukanlah sekedar kepentingan pragmatis masyarakat wilayah timur Bima saja, akan tetapi inheren kepentingan pragmatis wilayah Barat, Walaupun masyarakat Bima Barat lebih menggunakan gaya politik yang defensif, menunggu kabupaten mekar tanpa usaha. Berharap kabupaten Definitif akan tetap menjadi milik mereka.

Kembali pada momentum politik 2010, Isyu pemekaran menjadi isyu sexy yang strategis bagi penentuan pilihan Politik masyarakat, mengingat kepentingan pemekaran ini bukan sekedar kepentingan politik mayarakat wilayah timur. Sehingga isyu ini menjadi isyu yang sangat menarik perhatian masyarakat.

Bisa dibayangkan jika daerah yang sangat luas ini mekar, akan menimbulkan konsekwensi sosio-politis yang cukup signifikan. Sebutlah beberapa masalah krusial yang terjadi di Kabupaten ini akan bisa diselesaikan secara otomatis.
Masalah banyaknya tenaga honorer, eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya akan mendapatkan peningkatan manejemen dan pendanaan yang cukup signifikan, masalah pengangguran, masalah penigkatan kualitas hidup masyarakat dan sebagainya yang tidak bisa disebut satu persatu insya Allah akan bisa terselesaikan.

Drs. H. Nadjib H. M.Ali, MH. dengan para tokoh Bima Timur lainnya semoga tetap komit dan terus menjadi Panglima Sekaligus sebagai Pejuang Bima Timur. Amiin...

Hidup Bima Timur...!